Tuesday, March 16, 2010

Ego & Realita

SAYA EGOIS!

satu kalimat yang dapat meluncur dengan mudahnya dari dalam hati saya.

Sebuah ungkapan terdalam yang saya rasakan,sebuah rasa dan asa yang juga selama ini saya bendung dan kini semua kembali tersapu oleh kencang nya badai yang menghujam.

Serpihan serpihan asa yang sempat saya kumpulkan dan mulai kembali terbingkai dalam sebuah mozaik, kini kembali hanya menjadi serpihan usang dan nampaknya serpihan itu pun perlahan mulai terbakar oleh panas nya amarah dan kekecewaan yang saya rasakan.

Kini nampak semua serpihan yang ada itu pun perlahan berubah menjadi arang panas dan akan segera lapuk menjadi abu yang menyesakkan.



Dan abu tersebut merupakan asa dan rasa yang saya miliki.
Kini semua pun nampak mulai rapuh, hancur dan berserakan.
Tak mungkin lagi menjadi satu.

Semua angan , asa, rasa dan mimpi yang tercipta diantara saya dan kamu hanyalah omong kosong belaka.
Semua yang terjadi kembali hanyalah semu.
Semua yang kamu ucapkan hanyalah bual belaka.
Dan semua yang telah saya berikan hanya menjadi pemanis untuk raga mu yang haus.
Semua sakit dan pengorbanan yang saya berikan hanya lah sebuah pengisi waktu luang mu disaat kamu sepi.

Jengah saya dengan semua yang terjadi.

Ingin saya menegakkan dagu, dan melangkah pasti tanpa harus teringat dengan semua hal busuk yang terjadi diantara saya dan kamu.

Tapi,

Tidak semudah itu dapat saya lakukan.
Saya ingin kamu seutuhnya menjadi milik saya.
Saya egois!

Tapi salahkahkah saya menginginkan semua hal itu, setelah kamu merampas semua milik saya?
Jiwa, raga, hati dan harga diri semua telah kamu renggut.

Saya menginginkan hidup yang nyata, dan dirimu seutuhnya.
Bukan dunia yang semu dan tabu.
Bukan menjadi bayang bayang.
Dan bukan sebuah angan angan kosong belaka.

Saya ingin menjadi nyata!

No comments:

Post a Comment